Program Safari Dakwah Ramadhan bersama Putra Kyai Zainuddin MZ. KH. Haikal Fikri Zainuddin MZ (Putra KH. Zainuddin MZ) di Desa Biting Arjasa Jember. Bersamaan dengan Program Yayasan Darul Khair Kajian Ramadhan dan Pembagian Sayur hasil Kemandirian Wirausaha Da’i (Pelatihan Pertanian) untuk jamaah pengajian masyarakat biting dan check kesehatan Gratis oleh tim medis RS. Unmuh Jember di Aula PB Soedirman Darul Khair pada hari Selasa, 11 Mei 2025. Kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan Kafilah Dakwah masuk plosok desa sebagai syiar untuk umat dan bangsa.
Istri nabi Ibrahim yang pertama yaitu Siti Sarah. Siti Sarah adalah wanita mukmin yang memiliki kecantikan mengagumkan di zamannya. Tak hanya cantik secara fisik, Sarah juga merupakan wanita yang sangat cantik akhlak dan budi pekertinya. Ia juga sebagai seorang wanita yang ramah, murah sedekah, dan begitu patuh dengan sang suami yakni Nabi Ibrahim As. Sarah kembali hidup bahagia bersama Nabi Ibrahim dari hari ke hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun. Namun ada satu hal yang membuat istri nabi Ibrahim ini begitu sedih, dalam pernikahannya yang telah berjalan sangat lama, ia dan suami belum juga dikaruniai seorang anak. Meski begitu, baik ia maupun Nabi Ibrahim tetap sabar dan terus berdoa juga berusaha melakukan yang terbaik agar segera dikaruniai anak.
Nabi Ibrahim bahkan tak henti-hentinya berdoa agar ia dikaruniai seorang anak yang saleh. Haru mendengar doa suaminya, Sarah pun menawarkan Hajar seorang budak yang diberikan Fir'aun untuknya agar dijadikan istri. Kepada Nabi Ibrahim Sarah mengatakan, "Hai kekasih Allah, sesungguhnya Allah tidak memperkenankan aku melahirkan anak, karenanya menikahlah dengan budakku ini, mudah-mudahan Allah mengaruniakan anak kepadamu melalui dirinya. Inilah Hajar, aku berikan kepadamu, mudah-mudahan Allah memberi kita anak keturunan darinya.” Nabi Ibrahim kemudian menikahi Hajar. Dan benar, Tuhan mendengarkan doanya, dari Hajar ia dikaruniai seorang anak bernama Ismail. Nabi Ibrahim tentu sangat bahagia dengan kehadiran seorang anak di keluarganya. Namun, rupanya Sarah dilanda api cemburu. Istri nabi Ibrahim yang pertama ini meminta suaminya agar menghindari Hajar atau pun anak mereka.
Rasa cemburu istri nabi Ibrahim yang pertama ini bahkan menjadi-jadi kepada Hajar seiring dengan berjalannya waktu. Melihat kecemburuan istri yang begitu dicintainya, Nabi Ibrahim pun membawa Hajar dan Ismail pergi dari rumahnya sesuai wahyu yang diterimanya dari Tuhan. Nabi Ibrahim membawa Hajar dan anak tercinta ke suatu lembah dekat Baitullah yang kering dan tidak ada tanaman. “Ya, Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai taman-taman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37).
Atas doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim, lembah tempat tinggal Hajar dan Ismail mulai berubah. Lewat Ismail, muncullah air Zam-Zam yang suci dan bermanfaat hingga kini. Semoga kita sebagai umat islam saling mendoakan agar bisa hadir dirumahnya Allah yaitu Kota makkah dan Madinah sebagai banyak kiasah dari keluarga nabi Ibrohim AS, Amin.
-----------
zakat-ku Bermanfaat..!!!
Layanan Zakat (0812.3472.6663)
0 Komentar