Sejarah

 Sejarah Singkat

Darul Khair merupakan wadah atau lembaga kaderisasi da’i untuk kemaslahatan, kesejahteraan dan mencerahkan kehidupan umat yang sesuai dengan nilai – nilai keimanan, keislaman, keihsanan dalam kehidupan. Bermanfaat untuk umat manusia dan keindonesian. Adapun dalam proses kaderisasi menggunakan dengan kurikulum Berbasis Ahlak / Ta’dib Islamiyah. Sedangkan kemandirian wirausaha dan soft skill sebagai bekal kehidupan yang mencerahkan kehidupan masyarakat islam indonesia yaitu Izzatul Islam Wal Muslimin dan Baldatun Toyibatun Warabbun Ghafur. Peran ihtiar pada kehidupan masyarakat yang adil, sejahtera dan makmur untuk kemanfaatan umat manusia indonesia. Fasilitas pendukung kegiatan terdiri Aula PB. Soedirman, Kantor, Kelas dan Lahan Praktek Kewirausahaan untuk pertanian dan peternakan.

Indonesia memerlukan setidaknya 3,9% rasio wirausaha dari total jumlah penduduk di tahun 2024. Guna mencapai hal tersebut diperlukan penguatan kewirausahaan yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi berkualitas. Pemerintah melalui berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L) terus mendorong program pengembangan wirausaha yang inovatif dan berkelanjutan.

Darul Khair menggunakan konsep Pendidikan Berbasis Al-Qur’an, Al Hadist dan Kitab - kitab Salafussholeh. Sehingga tidak ada lagi keraguan di dalamnya sebagai proses pembelajaran untuk mengantarkan anak didik yang mukmin, muslim dan muhsin. Sehingga harapan masa depan tumbuh dalam kepribadian Mukmin yang Cendikia, Muslim dalam Bermuamalah, dan Muhsin pada kemaslahatan umat yang Selanjutnya menjadikan pedoman kepribadian hidup (way of life). Di dalamnya terkandung ajaran dan nilai-nilai pokok yang harus dijadikan rujukan utama (absolute reference frame) bagi sikap dan prilaku setiap Kader atau Alumni Darul Khair yang mempunyai krakteristik Muslim Cendikia yang peka terhadap problematika keumatan dan kebangsaan.

Program Kemandirian Wirausaha Da’i dan Madrasah Diniyah Islamiyah merupakan aspek kehidupan yang dikelompokkan Proses Pembelajaran Islamic Krakter. Di dalam kehidupan zaman modern seperti sekarang ini dan Berkembang masa depan pada dunia usaha dan Dunia Industri untuk berpartisipasi mencerdaskan kehidupan, mewujudkan generasi emas 2045 sehingga terlahirlah generasi harapan umat manusia dan indonesia emas. Paham kapitalisme dan rasa ketidak pedulian terhadap sesama untuk saling tolong menolong sudah mulai tergeser, kejujuran sudah mulai terabaikan, transaksi wirausaha atau bisnis dengan cara yang halal sudah banyak ditinggalkan atau banyak yang dilakukan dengan segala cara yang tidak diridhoi Allah SWT ini merupakan tantangan terberat menghadapi problematika keumatan dan kebangsaan. Oleh sebab itu, Program Yayasan Darul Khair ihtiar Doc. Yayasan Darul Khair ( 6 ) Jl. Oleng Sibutong, Biting - Jember memulai dan untuk menjawab persoalan dinamika kehidupan melalui Pelatihan, Ketrampilan dan Islamic Education.

Kemandirian Wirausaha Da’i, merupakam tempat wahana Berlatih melalui dunia pendidikan yang mengedepankan pada softskill dan hardskill. Seperti berperan sebagai islamicpreneur, sosiopreneur, agripreneur dan Agropreneur merupakan proses pembelajaran kemandirian calon Da’i di masyarakat. Kehidupan umat muslim yang tidak menyimpang dalam bermuamalah sesuai dengan prinsip nilai – nilai islam sesuai dicontohkan oleh baginda nabi muhammad SAW. Pendidikan keteladanan perlu diajarkan secara dalam sebagai strategi dan cara bekal wirausaha atau berbisnis seperti Nabi Muhammad SAW yang siddiq, Amanah, Fathonah dan tablig. Islam sebagai agama universal seluruh aspek kehidupan manusia sudah diatur oleh Allah SWT termasuk tentang ekonomi (Wirausaha) baik pengetahuan yang diajarkan Dalam Al Qur’an dan Hadits bahkan tercantum tata cara dan prinsip melakukan wirausaha yang Baik dan halal sesuai yang telah dicontohkan atau dilakukan baginda Nabi Muhammad SAW yang bisa dijadikan panutan dan tuntunan umat muslim.

Salah satu Permasalahan yang tidak sepi dari perbincangan umat adalah masalah pendidikan dan Ekonomi. merupakan sesuatu yang sangat penting dan dicarikan solusi, atas dasar ini Yayasan darul Khair hadir sebagai wadah Lembaga dakwah dan Pendidikan Ikut serta mencerahkan dan mencerdaskan kehidupan umat dan bangsa melalui program Kemandirian Wirausaha Da’i dibidang Agribisnis Ternak yang peserta utama yatim dan dhuafa’. Dan kegiatan Madin Islamiyah Program Qur’an. 

Konsep Berwirausaha Nabi Muhammad SAW, dengan dimensi vertikal (hablumminallah) dan horizontal (hablumminannas), Konsep berwirausaha Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan cara shiddiq, amanah, tabligh, fathonah. Konsep berwirausaha dimensi vertikal dengan berpegang teguh pada Allah SWT yaitu berkaitan dengan berwirausaha semata-mata karena Allah SWT. (Ibadah, Takwa, Tawakal, Dzikir dan Syukur). Dimensi horizontal berkaitan dengan sesama yaitu hubungan baik dengan karyawan, harmonis dengan pelanggan, membangun jaringan dengan lingkungan bisnis dan masyarakat.

Islam merupakan Ajaran yang menjawab dan mencerahkan segala persoalan perikehidupan umat manusia sepanjang masa dimanapun juga. Dan sesungguhnya kaum muslimin wajib berkeyakinan bahwa tercapainya “Izzul Islam Wal Muslimin terwujudnya Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghafur” kejayaan islam sebagai idealisme dan kaum muslimin sebagai realita hanya dengan jalan berjuang dan berjihad tanpa mengharap bantuan dan pertolongan dari pihak lain, kecuali Allah SWT serta meneladani nilai – nilai perjuangan da’wah Rasulullah dan Sahabat Muhsinin peduli islam dan umat. Jazakumullah Ahsanal Jaza’ Wa iyyakum minal Mu’minin, Amin..

0 Komentar